-->

Nilai Konservasi UNNES-Kampus Konservasi

Universitas Negeri Semarang merupakan Universitas Konservasi. Sejak tahun 2012 Universitas Negeri Semarang telah resmi menjadi universitas konservasi. Unnes Program Studi S1 memiliki beberapa fakultas yaitu, Fakultas  Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Ilmu Sosial.   UNNES mendeklarasikan dirinya sebagai Universitas Konservasi dengan Tujuh Pilar Universitas Konservasi. Salah satu dari pilar tersebut  yaitu Pengelolahan Limbah. Yang bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah, dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dalam usaha untuk mewujudkan tujuan ini, Universitas Negeri Semarang telah membuat TPS sendiri dan melakukan pengolahan sampah.  Dalam pengelolahan sampah meliputi daur ulang kertas, plastik, logam/kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering. Sejak tahun 2009 telah dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan sampah anorganik di setiap gedung Unnes. Sampah organik dikelola menjadi pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan pemilahan untuk dilakukan daur ulang atau dikirim ke TPA.  Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan diperlukan pula pengelolaan lingkungan meliputi pengelolaan sampah, daur ulang sampah organik menjadi kompos dan perencanaan Unit Pengelolaan Limbah Laboratorium Kimia dan Biologi. Dalam pengolahan kompos ini warga sekitar lingkungan kampus juga dilibatkan agar terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar guna mendukung budaya konservasi. Pengembangan pengolahan kompos ini dilakukan bertahap seiring peningkatan produksi pupuk kompos yang diproduksi.  Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih seluruh warga kampus harus membuang sampah pada tempat yang telah disediakan untuk memudahkan pengelolah sampah. Termasuk mahasiswa juga harus menjaga lingkungan karena, sebagian besar yang menggunakan ruang belajar atau lingkungan sekitar kampus adalah mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa bisa dikatakan salah satu pemasok sampah terbesar di kampus. Jika mahasiswa tidak memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, pastilah lingkungan yang diciptakan akan kurang nyaman. Bahkan bisa mengganggu proses perkuliahan dikarenakan tidak nyaman dengan lingkungan tersebut.  Faktanya masih ada dijumpai di ruangan perkuliahan, di loker meja bahkan, sampah yang berserakan disekitar tempat sampah. Itu terjadi dikarenakan kurangnya rasa peduli terhadap kebersihan lingkungan, sampah tidak dibuang pada tempatnya. Mahasiswa yang jajan atau makan di kantin atau yang membawa jajanan tidak membuang pada tempat sampah yang disediakan. Karena merasa banyak petugas kebersihan yang akan membesihkannya. Oleh sebab itu, rasa kurang peduli terhadap lingkungan timbul.  Untuk menciptakan rasa peduli terhadap lingkungan, untuk mengsukseskan UNNES konservasi dan pengelolahan sampah yang telah berjalan. Dibutuhkan suatu tindakan yang meningkatkan kesadaran mahasiswa peduli terhadap lingkungan. Dengan cara mewajibkan mahasiswa membuang satu sampah per SKS pada tempat yang telah disediakan. Dengan mewajibkan cara tersebut, mahasiswa akan terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, lingkungan akan lebih bersih dan juga UNNES sebagai universitas konservasi akan lebih baik lagi.  Dengan dilaksanakan cara tersebut yaitu, diwajibkannya mahasiswa membuang satu sampah per SKS, mahasiswa akan meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dan terciptanya lingkungan yang bersih. Proses perkuliahan juga akan berjalan dengan baik dikarenakan kondisi lingkungan yang nyaman dan bersih. Dan juga  salah satu pilar UNNES yaitu Pengelolahan Limbah akan lebih mudah berjalan. UNNES juga akan lebih pantas dikatakan sebagai universitas konservasi.
Universitas Negeri Semarang merupakan Universitas Konservasi. Sejak tahun 2012 Universitas Negeri Semarang telah resmi menjadi universitas konservasi. Unnes Program Studi S1 memiliki beberapa fakultas yaitu, Fakultas  Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Ilmu Sosial. 
UNNES mendeklarasikan dirinya sebagai Universitas Konservasi dengan Tujuh Pilar Universitas Konservasi. Salah satu dari pilar tersebut  yaitu Pengelolahan Limbah. Yang bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah, dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dalam usaha untuk mewujudkan tujuan ini, Universitas Negeri Semarang telah membuat TPS sendiri dan melakukan pengolahan sampah.
Dalam pengelolahan sampah meliputi daur ulang kertas, plastik, logam/kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering. Sejak tahun 2009 telah dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan sampah anorganik di setiap gedung Unnes. Sampah organik dikelola menjadi pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan pemilahan untuk dilakukan daur ulang atau dikirim ke TPA.
Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan diperlukan pula pengelolaan lingkungan meliputi pengelolaan sampah, daur ulang sampah organik menjadi kompos dan perencanaan Unit Pengelolaan Limbah Laboratorium Kimia dan Biologi. Dalam pengolahan kompos ini warga sekitar lingkungan kampus juga dilibatkan agar terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar guna mendukung budaya konservasi. Pengembangan pengolahan kompos ini dilakukan bertahap seiring peningkatan produksi pupuk kompos yang diproduksi.
Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih seluruh warga kampus harus membuang sampah pada tempat yang telah disediakan untuk memudahkan pengelolah sampah. Termasuk mahasiswa juga harus menjaga lingkungan karena, sebagian besar yang menggunakan ruang belajar atau lingkungan sekitar kampus adalah mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa bisa dikatakan salah satu pemasok sampah terbesar di kampus. Jika mahasiswa tidak memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, pastilah lingkungan yang diciptakan akan kurang nyaman. Bahkan bisa mengganggu proses perkuliahan dikarenakan tidak nyaman dengan lingkungan tersebut.
Faktanya masih ada dijumpai di ruangan perkuliahan, di loker meja bahkan, sampah yang berserakan disekitar tempat sampah. Itu terjadi dikarenakan kurangnya rasa peduli terhadap kebersihan lingkungan, sampah tidak dibuang pada tempatnya. Mahasiswa yang jajan atau makan di kantin atau yang membawa jajanan tidak membuang pada tempat sampah yang disediakan. Karena merasa banyak petugas kebersihan yang akan membesihkannya. Oleh sebab itu, rasa kurang peduli terhadap lingkungan timbul.
Untuk menciptakan rasa peduli terhadap lingkungan, untuk mengsukseskan UNNES konservasi dan pengelolahan sampah yang telah berjalan. Dibutuhkan suatu tindakan yang meningkatkan kesadaran mahasiswa peduli terhadap lingkungan. Dengan cara mewajibkan mahasiswa membuang satu sampah per SKS pada tempat yang telah disediakan. Dengan mewajibkan cara tersebut, mahasiswa akan terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, lingkungan akan lebih bersih dan juga UNNES sebagai universitas konservasi akan lebih baik lagi.
Dengan dilaksanakan cara tersebut yaitu, diwajibkannya mahasiswa membuang satu sampah per SKS, mahasiswa akan meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dan terciptanya lingkungan yang bersih. Proses perkuliahan juga akan berjalan dengan baik dikarenakan kondisi lingkungan yang nyaman dan bersih. Dan juga  salah satu pilar UNNES yaitu Pengelolahan Limbah akan lebih mudah berjalan. UNNES juga akan lebih pantas dikatakan sebagai universitas konservasi.



LihatTutupKomentar