-->

Jangan Jadikan Buku Usang-Baca Tips Agar Lebih Bersemangat Membaca


Image by <a href="https://pixabay.com/users/congerdesign-509903/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=2447393">congerdesign</a> from <a href="https://pixabay.com/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=2447393">Pixabay</a>
Rumah yang sangat besar bisa kita masuki melaui sebuah pintu. Sama halnya dengan dunia yang sangat luas, bisa kita ketahui melalui sebuah ilmu. Ilmu-ilmu tersebut bisa kita peroleh dari berbagai macam cara antara lain buku, karena buku adalah jendela ilmu yang mneghubungkan kita dengan dunia luar. Namun, semakin berjalannya waktu keeksisan buku terus tergeser. Bahkan di beberapa tempat, buku hanyalah sebuah pajangan. Sungguh ironi bukan?
Sebuah teori mengatakan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh maka semakin sering orang tersebut diharuskan membaca. Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan minat baca yang dimiliki. Fenomena ini sangat berpengaruh pada frekuensi seseorang yang menggunakan buku sebagai media baca seta menjadikan buku kurang mendapatkan perhatian baik perawatan maupun penggunaan.
Banyak alasan mengapa seseorang enggan memanfaatkan buku. Mereka menjadikan buku-buku tersebut terpajang anggun, tertutup bahkan berdebu. Tidak terfikirkan bahwa sebuah buku akan sangat berpengaruh terhadap wawasan seseorang tentang dunia luar. Alasan-alasan yang menjadikan buku sebagai prioritas terakhir dalam sebuah aktifitas diantaranya sebagai berikut:

Sibuk

Kesibukan menjadi faktor utama sebuah buku terabaikan. Setiap orang memiliki kesibukan masing-masing yang mungkin kesibukan itu sangat jauh dari buku-buku. Mereka akan berpikir ribuan kali untuk membuka buku dalam keadaan sibuk dan menyebabkan buku-buku tersebut menumpuk bahkan ada beberapa buku yang berdebu.

Buku memiliki memiliki skala prioritas

Pandangan seseorang menentukan penting tidaknya buku tersebut dibaca. Seseorang tidak mungkin membaca semua buku yang ada, pasti dia akan membaca buku sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, pasti ada beberapa buku yang menjadi pilihan terakhir bahkan tak terjamah sama sekali. Hal ini membuat keadaan buku tetap sama bahkan bertambah buruk dengan adaanya debu yang menyelimuti.

Buku kurang up to date

            Dunia perkuliahan menuntut mahasiswa mendapatkan referensi dari berbagai sumber diantaranya buku. Namun, yang sering kita temui di perpustakaan adalah buku-buku edisi lama yang belum diperbarui bahkan buku-buku tersebut sudah tidak layak untuk digunakan karena sudah mengalami beberapa kerusakan. Hal ini menyebabkan buku-buku tersebut tidak tersentuh.

Kemudahan teknologi dan informasi

            Teknologi informasi terus berkembang dan menawarkan kemudahan diberbagai bidang, antara lain pendidikan. Teknologi memiliki konstribusi yang sangat   besar, baik dalam sistem maupun penyedia informasi pendidikan. Segala materi yang kita butuhkan sudah tersedia dengan kecanggihan teknologi. Banyak orang yang memilih menggunakan teknologi daripada membuka buku. Hal ini terjadi karena teknologi memberikan hasil yang sama dengan informasi di buku, namun teknologi lebih cepat dan mudah.

Tidak menarik pembaca

Pernahkah kita  merasakan ketidakcocokan dengan sebuah buku? Hal tersebut mungkin bahkan sering dialami oleh beberapa orang. Entah tidak cocok karena isi, judul, bahkan hal sepele seperti sampul sebuah buku. Ada 2 kemungkinan sebuah buku tidak menarik pembaca, yaitu karena pembaca yang memang kurang berminat dengan buku tersebut atau karena penulis yang kurang mampu menuangkan idenya sehingga pembaca kurang tertarik. Minat baca dipengaruhi oleh tertarik  tidaknya sesorang terhadap buku tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, kita bisa menyimpulkan bahwa menarik tidaknya sebuah buku dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya minat, kualitas sebuah buku, dan prioritas buku tersebut dalam pandangan seseorang.  Pada masa sekarang ini, banyak orrang menyalahkan minat baca yang rendah. Mengapa kita tidak berfikir bahwa mungkin penulis yang kurang mampu menuangkan idenya atau mungkin saja buku tersebut belum menjadi sebuah prioritas.

Baca Juga: Nilai Konservasi UNNES-Kampus Konservasi

LihatTutupKomentar